'Simbiosis Mutualisme' Gareth Bale dan Jose Mourinho
Gareth Bale resmi sudah jadi pemain Tottenhan Hotspur. Bersama manajer Jose Mourinho, dua insan itu akan saling membutuhkan bak simbiosis mutualisme.
Gareth Bale resmi mengakhiri tujuh tahun petualangannya di Spanyol bersama Real Madrid, setelah dipinjamkan ke Tottenham Hotspur hingga akhir musim ini. Bale kembali ke mantan klubnya yang dulu pernah dibela dari tahun 2007 sampai 2013.
Gareth Bale kembali ke Spurs sebagai pemain yang matang. Dirinya sudah mempersembahkan 15 trofi selama berseragam Real Madrid, tentu pengalamannya di lapangan dan motivasinya untuk meraih gelar bisa tertular kepada pemain-pemain Spurs lainnya.
Sudah pasti juga, itulah yang juga diinginkan oleh Jose Mourinho.
BBC menulis artikel berjudul 'Gareth Bale joins Tottenham: 'For Jose Mourinho the stakes are sky high'. Suatu ulasan yang berisikan bawah Gareth Bale dan Jose Mourinho sama-sama saling membutuhkan.
Simpelnya, Bale butuh tangan dingin Jose Mourinho untuk bisa kembali meraih trofi bersama Tottenham Hotspur. Sebaliknya, Jose Mourinho butuh tenaga Bale di lapangan agar dirinya kembali pantas disebut 'The Special One'.
Jose Mourinho membawa timnya kurang mulus di pekan pertama Liga Inggris musim 2020/2021 ini. Mereka kalah di kandang oleh Everton dengan skor 0-1.
Mourinho, seperti biasa, mencak-mencak. Dirinya murka kepada para pemainnya yang disebut lambat!
"Pemain malas untuk melakukan tekanan ke tim lawan," tegasnya seperti dilansir Mirror.
"Hasil ini adalah konsekuensi dari latihan pramusim yang buruk, pelatihan kebugaran yang buruk, dan beberapa pemain punya pola pikir yang salah," lanjut pria asal Portugal tersebut.
Kalau mencari pemain yang cepat dan bisa jadi pembeda, mungkin Gareth Bale adalah jawabannya. Bukannya apa-apa, sudah sekitar tiga musim ini lini depan Spurs itu-itu mulu pemainnya. Harry Kane-Son Heung-min-Dele Alli.
Kalau salah satu cedera, para pelapis dirasa kurang sip. Kalau ketiganya main dan mandek depan gawang, setali tiga uang.
Gareth Bale memang sudah tidak muda, usianya sudah 31 tahun. Akan tetapi banyak pihak meyakini, pemain asal Wales itu belum habis.
Bale mungkin tidak sekencang dulu larinya, sampai-sampai dijuluki 'Taksi' kala mengalahkan bek Inter Milan, Maicon dalam adu lari di ajang Liga Champions dan jadi begitu ikonik.
Akan tetapi, Gareth Bale (seperti sudah dijelaskan di atas) sudah kian matang. Akurasi umpannya dan tendangannya masih begitu berbahaya. Belum lagi, Bale juga lihai dalam bola-bola atas.
Harry Kane, Son Heung-min, dan Gareth Bale bisa jadi amunisi baru Tottenham Hotspur di lini serang. Jangan lupakan juga, ada dua bek sayap baru yakni Sergio Reguilon dan Matt Doherty yang rajin naik ke depan dan mengacak-acak kotak penalti lawan.
Bale butuh racikan Jose Mourinho, Mourinho juga butuh kemampuan Bale di lapangan. Bisakah keduanya membawa Spurs kembali menembus papan atas Liga Inggris?
Sumber :
https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5180689/simbiosis-mutualisme-gareth-bale-dan-jose-mourinho
No comments:
Post a Comment