Pages

Tuesday, November 23, 2010

Red Card Conspiracy

Amsterdam - Menang 4-0 atas Ajax Amsterdam, Real Madrid menyudahi laga hanya dengan sembilan pemain. Muncul kecurigaan kalau Jose Mourinho sengaja menginstruksikan dua pemainnya itu dapat kartu merah.

Real Madrid memetik kemenangan dengan skor telak 4-0 di matchday kelima Liga Champions. Meski masih ada satu pertandingan sisa, hasil tersebut memastikan Los Merengues lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup G.



 Ada kejadian yang janggal dalam laga yang dilangsungkan di Amsterdam Arena tersebut saat Xabi Alonso dan Sergio Ramos mendapat kartu kuning kedua, yang kemudian diikuti kartu merah. Dua pemain itu masing-masing diusir saat laga masuk menit 87 dan 90, saat Madrid sudah memimpin 4-0, karena dianggap mengulur waktu.

Mengulur waktu saat sudah unggul telak 4-0 dan sudah memastikan langkah ke babak 16 besar itulah yang kemudian memunculkan pertanyaan.

Media Spanyol menduga kedua pemain itu diberi instruki oleh Mourinho untuk "mencari gara-gara" supaya dikartu merah. Alasannya, meski dipastikan absen pada pertandingan terakhir di fase grup (menghadai Auxerre), kedua pemain tersebut tak akan punya simpanan kartu kuning saat berlaga di fase yang lebih krusial, babak 16 besar.


Situs Marca malah memuat empat rangkaian foto yang menunjukkan bagaimana Mourinho menyampaikan instruksi pada Alonso dan Ramos. Strategi Mourinho adalah dengan pesan berantai yang bermula dari Jerzy Dudek, yang kemudian melanjutkannya pada Iker Casillas dan meneruskannya pada Ramos.



Apa tanggapan Mourinho saat ditanya wartawan soal tuduhan dia sengaja membuat skenario kartu merah tersebut?

"Tak ada gunanya membicarakan soal kartu yang kami dapat di fase terakhir. Itu memberi Anda (wartawan) cerita yang bagus, tapi saya hanya ingin berbicara soal kemenangan 4-0, yang merupakan kemenangan fanstastis," jawab Mourinho ringan seperti dikutip dari Reuters.


Sesuai janjinya, Selasa (30/11), Komisi Disiplin UEFA akhirnya memutuskan hasil penyelidikan terkait kartu merah yang diterima dua pemain Real Madrid, Sergio Ramos dan Xabi Alonso. UEFA memutuskan El Real terbukti bersalah.


Pelatih Jose Mourinho dihukum denda sebesar 40 ribu euro dan larangan mendampingi tim sebanyak satu kali pertandingan. Terkait kartu merah yang diterima saat melawan Ajax Amsterdam, Ramos dan Alonso dipastikan absen bermain di laga versus Auxerre.

Sama seperti Mourinho, Ramos dan Alonso juga dikenai hukuman denda masing-masing sebesar 20 ribu euro.

Kiper Iker Casillas juga tak luput dari hukuman UEFA. Casillas dijatuhi hukuman denda sebesar 10 ribu euro. Sedangkan kiper kedua Madrid, Jerzy Dudek dihukum denda sebesar 5 ribu euro.

Secara keseluruhan, Madrid dijatuhi hukuman denda total senilai 120 ribu euro. UEFA memberikan waktu kepada Madrid untuk mengajukan banding hingga tiga hari ke depan.

Sumber :
http://sport.detik.com
http://forum.viva.co.id

Tuesday, April 20, 2010

Taktik Jose Mourinho

Taktik jitu Jose Mourinho

20 April 2010


Bagi pria yang memiliki CV gemilang, Jose Morinho tetap menjadi tokoh yang sering menjadi bahan polemik di dunia sepakbola.

Tidak banyak yang berpendapat bahwa dia bukan pelatih yang penuh inspirasi, cerdik dan penuh semangat, dan lebih sedikit lagi orang yang berpendapat dia bukan pelatih yang bisa memenangkan pertandingan.

Tetapi tetap saja pendapat terhadap pelatih berusia 49 tahun ini tetap terpecah. Jika bukan soal pendekatan terus terangnya terhadap media, tuduhan yang ditujukan padanya adalah bahwa dia lebih suka pada hasil daripada gaya bermain.

Dia berhasil menggondol lima gelar liga, tujuh piala domestik, satu gelar Liga Champion dan Piala UEFA, tetapi banyak yang yakin Mourinho tidak menegakkan nilai-nilai "permainan indah" atau bahwa penampilannya di depan media terkadang terlalu terbuka, jauh dari seni rahasia kelam dunia sepakbola.

Mourinho beberapa kali bertikai dengan media Italia dalam musim kompetisi tahun ini -sekarang dia menolak berbicara dengan media Italia- sementara pakar sepakbola Italia Gabriele Marcotti pernah menyatakan bahwa bos Inter ini "terlalu berkonsentrasi pada hasil pertandingan" di tahun pertamanya di Serie A.


Taktik jitu

Namun jika kita berbicara dengan mereka yang pernah bekerja dengan Mourinho, akan sulit menemukan satu orang yang memiliki pandangan negatif terhadapnya.

Seorang mantan pegawai di lingkaran dalam Chelsea menggambarkannya sebagai "seorang pria jantan yang selalu siap mendengar, memberi nasihat dan bantuan, dan seorang pria yang bekerja keras untuk klubnya."

Dan tumpukan kesaksian positif tentang Mourinho ini membuat kritik terhadapnya semakin kurang meyakinkan.

Legenda Argentina dan sekarang manajer tim nasional negara itu menyebut Mourinho "pelatih lengkap" yang " memiliki segalanya: dia tahu bagaimana berbicara dengan para pemain, media, di kamar ganti. Bagi saya dia adalah yang terbaik."

Dan bagi mereka yang memandang pelatih asal Portugal ini secara taktik tidak canggih, sumber di Chelsea yang pernah bekerja dengan Mourinho di Stamford Bridge mengatakan: "Lihat dengan cermat dan anda akan sadar gaya bermain sangat penting bagi Jose.

"Saat dia merebut gelar liga Inggris dua kali dengan Chelsea, dia meraih itu dengan menerapkan permainan sepakbola luar biasa dengan kecepatan dan pemanfaatan lapangan, dan mencetak gol lebih banyak dibanding klub lain di liga.

"Jika permainan sepakbola mengalir tidak memungkinkan -karena kemampuan pemain atau mungkin lawan menghalanginya- anda akan melihat timnya menjadi membosankan."

Dan itu yang terjadi dengan Inter Milan musim tahun ini.

Di tahun pertama banyak pendukung Inter tidak gembira dengan kepemimpinan Mourinho meski klub ini menjadi juara Serie A dan merebut dua piala. Hal ini karena gaya permainan tim di lapangan dan juga karena dia belum bisa membawa klub ini lolos perempat final Liga Champions yang dianggap sebagai gelar suci.


Inter Milan terakhir kali menjuarai Piala Eropa ini pada tahun 1965.

Akan tetapi di musim kompetisi tahun ini, Mourinho berhasil membuat pendukung Inter berubah sikap dan John Foot pengarang buku Calcio, Sejarah Sepakbola Italia, menyebutnya dia kini dianggap dewa di mata pendukung Inter.


Semua itu karena perbaikan prestasi dan permainannya musim.

Penjualan Zlatan Ibrahimovic tahun lalu merupakan titik balik bagi Mourinho, karena dia mempergunakan hasil penjualan itu untuk membeli Samuel Eto'o, Diego Milito dan Wesley Sneijder.

Inter juga mempergunakan taktik 4-3-3 atau 4-5-1 yang lebih cair tahun ini -dan ini menggarisbawahi satu fleksibilitas dalam taktik dan tim yang sering kali tidak dianggap hasil pemikiran Mourinho.

Musim kompetisi tahun ini Inter mencetak gol lebih banyak daripada klub lain di Serie A, dengan rata-rata hampir dua gol per satu pertandingan.

"Ketika Mourinho tiba di Inggris dari Porto dia dengan cepat dianggap sebagai pelatih yang menyukai formasi 4-4-2 namun sebenarnya dia menerapkan taktik yang lebih cair," ujar Foot. "Dia membuktikannya di Chelsea saat menerapkan formasi 4-3-3 yang membuatnya merebut dua gelar liga Inggris. Dan hal itu diulangi di Inter sekarang.

"Dia menilai tim dan membuat satu formasi dan gaya permainan yang cocok dengan pemain yang dimilikinya."

Seperti yang diperlihatkan Inter ketika mengalahkan Chelsea di perempat final Liga Champions, Mourinho sangat mampu mengubah tim dan filosofinya jika dia yakin perubahan itu akan lebih menguntungkan mereka.

Dalam pertandingan perempat final itu, filosofi yang diterapkan adalah serangan merupakan bentuk pertahanan terbaik dengan menurunkan Eto'o, Milito, Goran Pandev dan Sneijder sebagai pemain inti yang tidak hanya membingungkan para pengkritik tetapi juga lawan.

Inter Menang 3-1 secara agregat, tapi sebenarnya skor itu bisa lebih besar lagi dan wartawan koran Guardian Inggris Richard Williams bahkan membandingkan Mourinho dengan pelatih Inter paling sukses sepanjang masa -Helenio Herrera, tokoh yang dikenal dengan nama "Il Mago", sang pesulap.


Taktik psikologi

Seperti juga Barcelona yang akan dihadapi di semi final, Mourinho menegaskan timnya menekan lawan di seluruh lapangan, menekan barisan pertahanan dalam setiap kesempatan dan tidak memberi ruang bergerak pada pemain terbaik lawan.


Mourinho bangun mental tim dengan rasa percaya diri tinggi

"Tim Mourinho memang selalu fit dan sangat kuat," ujar Foot. "Mourinho sangat memegang prinsip bermain karena pantas. Pergerakan pemain tanpa bola yang dia harapkan sama pentingnya dengan saat menguasai bola."

Pakar sepakbola Eropa Graham Hunter mengatakan: "Dia sangat penuh perhitungan, sangat ilmiah dan semua keputusannya memiliki tujuan. Dia sangat teliti dalam menganalisa, persiapan dan merencanakan permainan sebelumnya."

Dengan demikian yang sudah pasti adalah membuat rencana untuk menghentikan pemain terbaik Barca, Lionel Messi.

"Yang diperbuat oleh Mourinho sejak hari pertama, dan ini sangat penting, adalah memberi para pemain satu alasan untuk berjuang," ujar sumber di Chelsea. "Para pemain siap melakukan lebih karena alasan itu.

"Jika anda mengikuti itu, Mourinho akan mendukung anda. Jika tidak, anda harus keluar dari klub. Tim selalu didahulukan dari kepentingan individu."

Mario Balotelli yang berbakat merasakan penerapan prinsip ini, setelah dia tidak dipakai lagi oleh Mourinho akibat berselisih. Hanya permintaan maaf terbuka setelah satu bulan diterlantarkan pemain muda ini direngkuh kembali oleh Mourinho.

Kepercayaan diri para pemin Inter meningkat sejak Mourinho menjadi pelatih dan keyakinan yang ditanamkan pelatih Portugal ke dalam timnya ini membuat mereka merasa bisa mengalahkan siapapun.

"Di bawah Mourinho kami berupaya keras memperbaiki pendekatan mental untuk meyakinkan diri bahwa kami adalah tim hebat," ujar Dejan Stankovic, sementara Sneijder mengatakan: "Jose adalah pelatih hebat. Dia tahu pasti bagaimana memimpin pemain sebagai individu dan tim.

Itu sebabnya saya tidak takut dengan pertandingan semi final ini. Dia akan memberi informasi yang tidak dimiliki orang lain. Itu kekuatan Mourinho.


Selain faktor-faktor di lapangan, Mourinho juga memiliki faktor di luar lapangan.

Perselisihan antara Mourinho dengan media Italia ternyata membuatnya semakin dicintai pendukung Inter, yang memang terbiasa dengan status sebagai musuh utama di kalangan lawan.

Menurut Foot semua itu memang sengaja dilakukan pelatih Portugal itu. "Mourinho senang berhubungan dengan media karena dia pandai memanipulasi mereka. Dia mempergunakan media untuk mengalihkan perhatian dari kegagalam timnya, mengendorkan tekanan pada pemain atau menekan para pejabat sepakbola."

Hunter menambahkan: "Tidak ada seseorang yang memanfaatkan perhatian media seperti Mourinho. Dia pernah melakuakn kesalahan sebelumnya, tetapi itu bukan tidak disengaja.

"Saat dihadapkan dengan pertandingan berat seperti hari Selasa ini, Mourinho akan mengatakan apapun yang dianggapnya akan membuat dia lebih kompetitif atau pemainnya lebih bersemangat, atau untuk mengganggu konsentrasi musuh.

"Jika ada memang ada keuntungan secara psikologi yang bisa diraih, Mourinho akan mengejarnya dengan kata-kata yang cerdik yang tidak dimiliki oleh orang lain."

Akan tetapi tidak akan ada kata-kata yang bisa menghilangkan pentingnya pertandingan semi final Liga Champions ini.

Piala Eropa ini masih merupakan prioritas utama bagi Mourinho dan pada akhirnya akan menjadi tolok ukur yang akan menjadi penilaian pada era kepemimpinannya di San Siro.

Jika ada seorang manajer yang mampu menghentikan penghancur seperti Barcelona saat ini, orang itu adalah Mourinho.


Sumber :

https://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2010/04/100420_mourinhoprofile

Related Posts