Pages

Tuesday, September 29, 2020

Dua Balasan Menohok Mourinho untuk Solskjaer


Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer menyinggung Jose Mourinho usai kemenangan dramatis di Brighton & Hove Albion. Balasan Mourinho tak kalah menohok.

MU menang dramatis di markas Brighton, Sabtu (26/9/2020) malam WIB. Brighton sempat menyamakan skor jadi 2-2 di menit ke-90, tapi kemudian 'Setan Merah' mendapatkan penalti setelah peluit panjang berbunyi berkat intervensi Video Assistant Referee (VAR).

Kemenangan 3-2 pun diraih MU, sebuah hasil yang diakui Solskjaer bernuansa beruntung. Sebab Brighton lebih dominan dan punya lima peluang menghantam tiang/mistar gawang.

Usai laga, Solskjaer berkelakar soal peluang-peluang yang mengenai tiang/mistar gawang itu. Ia menyebut-nyebut Mourinho, merujuk pada kejadian ketika manajer Tottenham Hotspur itu memimpin tim bertandang ke markas klub Makedonia Utara, Shkendija, di Liga Europa.

Saat itu Mourinho mengeluhkan gawang yang ukurannya lebih kecil 5 cm.

"Kami harus bersyukur Jose (Mourinho) tak ada di sini untuk mengukur tiang-tiang gawangnya, karena mungkin ukurannya kekecilan!" seloroh Solskjaer seperti dilansir talkSPORT.

Mengetahui komentar koleganya itu, Mourinho membalas dengan tak kalah menohok. Pria Portugal itu menyebut buat Solskjaer yang terpenting buat ukuran gawang, melainkan ukuran kotak penalti.

Ini merujuk pada jumlah penalti yang diterima MU musim lalu, 14 di Liga Inggris dan 21 di seluruh ajang. 14 penalti di Liga Inggris itu adalah sebuah rekor, sementara 21 penalti di semua kompetisi itu merupakan yang terbanyak diterima sebuah tim di lima liga top Eropa.

"Tidak, karena saya tahu gawangnya baik-baik saja. Saya rasa Ole kemarin sangat senang dan begitu terkejut dengan apa yang terjadi dengan timnya, sehingga dia membuat lelucon," ungkap Mourinho dilansir Metro.

"Tapi saya paham bahwa buat dia ukuran gawang itu tidak penting. Yang penting adalah dimensi kotak 18 yard (16,2 meter - lebar kotak penalti)."

"Dia tak akan pernah terima bermain dengan kotak berukuran 17 yard (15,5 meter), saya rasa dia akan lebih memilih kotak berukuran 22 yard (20 meter). Buat dia, itu akan lebih baik," imbuhnya.

Mourinho turut mengomentari penalti yang didapatkan MU setelah peluit panjang berbunyi di laga terakhir.

"Di sejumlah klub, bahkan setelah peluit akhir berbunyi, memungkinkan untuk sesuatu yang penting terjadi. Tapi buat kami, saya tahu bahwa setelah peluit akhir, pertandingan berakhir," selorohnya.

Tottenham sendiri akan melawat ke MU pada pekan keempat Liga Inggris, Minggu (4/10/2020).


Sumber :

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5191576/dua-balasan-menohok-mourinho-untuk-solskjaer

Saat Jose Mourinho Khilaf

Tottenham Hotspur buntu kala menghadapi Newcastle United. Manajernya, Jose Mourinho tampak gemas sampai-sampai kakinya sempat masuk lapangan.

Tottenham Hotspur vs Newcastle United berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, London, Minggu (27/9) malam WIB dalam lanjutan Liga Inggris. Spurs unggul 1-0 di babak pertama lewat gol Lucas Moura.

Di akhir babak kedua, drama VAR terjadi. Eric Dier kedapatan melakukan handball karena bola sundulan Andy Carroll dari belakangnya, mengenai tangannya.

Hasil tersebut membawa Tottenham Hotspur sementara berada di peringkat ketujuh Klasemen Liga Inggris sementara. Sementara Newcastle, ada di peringkat sembilan sementara.

Tottenham Hotspur begitu menguasai jalannya pertandingan. Spurs mampu melepas total 23 tembakan dengan 12 tembakan yang menemui bidang. Newcastle United, cuma melepas enam tembakan dengan satu yang menemui bidang. Ya gol penalti itu.

Penguasaan bola saja, perbandingannya 66 berbanding 34 persen.

Jose Mourinho, manajer Tottenham Hotspur tampak gemas dengan para pasukannya. Belasan tembakan cuma satu yang berbuah gol.

Di sekitar menit 70-an, terjadi momen yang menggelitik. Kala itu, bek kanan Spurs, Matt Doherty kehilangan bola.

Mourinho yang berada di dekatnya, langsung meneriaki para pemain yang mungkin menyuruh untuk cepat bertahan. Sampai-sampai, kakinya melangkah masuk ke lapangan!


Hakim garis tampak menegur Mourinho, begitu juga petugas wasit lainnya di pinggir lapangan. Jose Mourinho tahu diri, langsung mengisyaratkan 'maaf'.

Mourinho memang manajer yang begitu enerjik dan suka meluap-luap. Dia suka beraksi spontan yang tentu ujung-ujungnya jadi perhatian semua orang.


Sumber :

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5190686/saat-jose-mourinho-khilaf

Sunday, September 20, 2020

Gareth Bale dan Jose Mourinho

'Simbiosis Mutualisme' Gareth Bale dan Jose Mourinho


Gareth Bale resmi sudah jadi pemain Tottenhan Hotspur. Bersama manajer Jose Mourinho, dua insan itu akan saling membutuhkan bak simbiosis mutualisme.

Gareth Bale resmi mengakhiri tujuh tahun petualangannya di Spanyol bersama Real Madrid, setelah dipinjamkan ke Tottenham Hotspur hingga akhir musim ini. Bale kembali ke mantan klubnya yang dulu pernah dibela dari tahun 2007 sampai 2013.

Gareth Bale kembali ke Spurs sebagai pemain yang matang. Dirinya sudah mempersembahkan 15 trofi selama berseragam Real Madrid, tentu pengalamannya di lapangan dan motivasinya untuk meraih gelar bisa tertular kepada pemain-pemain Spurs lainnya.

Sudah pasti juga, itulah yang juga diinginkan oleh Jose Mourinho.

BBC menulis artikel berjudul 'Gareth Bale joins Tottenham: 'For Jose Mourinho the stakes are sky high'. Suatu ulasan yang berisikan bawah Gareth Bale dan Jose Mourinho sama-sama saling membutuhkan.

Simpelnya, Bale butuh tangan dingin Jose Mourinho untuk bisa kembali meraih trofi bersama Tottenham Hotspur. Sebaliknya, Jose Mourinho butuh tenaga Bale di lapangan agar dirinya kembali pantas disebut 'The Special One'.

Jose Mourinho membawa timnya kurang mulus di pekan pertama Liga Inggris musim 2020/2021 ini. Mereka kalah di kandang oleh Everton dengan skor 0-1.

Mourinho, seperti biasa, mencak-mencak. Dirinya murka kepada para pemainnya yang disebut lambat!

"Pemain malas untuk melakukan tekanan ke tim lawan," tegasnya seperti dilansir Mirror.

"Hasil ini adalah konsekuensi dari latihan pramusim yang buruk, pelatihan kebugaran yang buruk, dan beberapa pemain punya pola pikir yang salah," lanjut pria asal Portugal tersebut.

Kalau mencari pemain yang cepat dan bisa jadi pembeda, mungkin Gareth Bale adalah jawabannya. Bukannya apa-apa, sudah sekitar tiga musim ini lini depan Spurs itu-itu mulu pemainnya. Harry Kane-Son Heung-min-Dele Alli.

Kalau salah satu cedera, para pelapis dirasa kurang sip. Kalau ketiganya main dan mandek depan gawang, setali tiga uang.

Gareth Bale memang sudah tidak muda, usianya sudah 31 tahun. Akan tetapi banyak pihak meyakini, pemain asal Wales itu belum habis.

Bale mungkin tidak sekencang dulu larinya, sampai-sampai dijuluki 'Taksi' kala mengalahkan bek Inter Milan, Maicon dalam adu lari di ajang Liga Champions dan jadi begitu ikonik.

Akan tetapi, Gareth Bale (seperti sudah dijelaskan di atas) sudah kian matang. Akurasi umpannya dan tendangannya masih begitu berbahaya. Belum lagi, Bale juga lihai dalam bola-bola atas.

Harry Kane, Son Heung-min, dan Gareth Bale bisa jadi amunisi baru Tottenham Hotspur di lini serang. Jangan lupakan juga, ada dua bek sayap baru yakni Sergio Reguilon dan Matt Doherty yang rajin naik ke depan dan mengacak-acak kotak penalti lawan.

Bale butuh racikan Jose Mourinho, Mourinho juga butuh kemampuan Bale di lapangan. Bisakah keduanya membawa Spurs kembali menembus papan atas Liga Inggris?


Sumber :

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5180689/simbiosis-mutualisme-gareth-bale-dan-jose-mourinho

Jose Mourinho: Kami Terlalu Bagus



Tottenham Hotspur menang telak atas Southampton di lanjutan Liga Inggris pekan kedua, dengan skor 5-2. Manajer Spurs, Jose Mourinho berkelakar.

Southampton vs Tottenham Hotspur berlangsung pada Minggu (20/9/2020) pukul 18.00 WIB. Spurs sempat kewalahan.

Danny Ings mampu membawa Southampton memimpin di menit ke-32. Spurs lantas memberondol gawang Southampton dengan empat gol Son Heung-min di menit 45+2', 47', 64', dan 73'.

Harry Kane menutup pesta gol di menit ke-82. The Saints dapat gol hiburan lewat penalti Danny Ings di penghujung laga. Cuplikan pertandingannya dapat disaksikan lewat link ini.

Manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho mengaku timnya tak memulai dengan start yang bagus. Spurs kewalahan di babak pertama.

"Kami tidak bermain cukup bagus di babak pertama dan kalah duel di lini tengah," katanya seperti dilansir dari BBC Sport.

"Kami ceroboh dan kehilangan kendali. Tapi, gol penyeimbang membuat kami menguasai pertandingan," lanjutnya.

Jose Mourinho pun memuji penampilan anak asuhnya, khususnya Harry Kane dan Son Heung-min. Kane memberi empat assist kepada seluruh empat gol Son!

"Harry Kane membunuh Southampton di babak kedua. Dia menjadi penyeimbang, menjadi jembatan, dan memberi ruang untuk Son Heung-min," paparnya.

"Di babak kedua, kami terlalu bagus untuk mereka," kelakar pria asal Portugal itu.

Hasil pertandingan tersebut membawa Tottenham Hotspur menempati peringkat kelima klasemen Liga Inggris sementara. Southampton terbenam di peringkat 19.


Sumber :

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5181031/jose-mourinho-kami-terlalu-bagus

Mourinho Nyerobot Wawancara Son, Sebut Harry Kane Man of the Match


Jose Mourinho tengil banget. Mourinho menyela wawancara Son Heung-min lalu bilang, Harry Kane adalah man of the match dalam pesta gol lawan Southampton.

Tottenham Hotspur menggulung Southampton 5-2 di St. Mary's, Minggu (20/9/2020) untuk meraih kemenangan pertamanya di Liga Inggris musim ini. Son tampil bersinar setelah mencetak empat gol untuk Spurs, sedangkan satu gol lain disumbangkan Kane.

Bintang sepakbola Korea Selatan itu lantas terpilih sebagai man of the match resmi pertandingan. Namun, Kane juga layak mendapatkan aplaus besar karena mengkreasikan seluruh gol Son Heung-min.

Usai pertandingan, Son melakoni pertandingan wawancara dengan BBC Sport. Son belum sempat menjawab saat ditanya tentang quatrick-nya, Mourinho berdiri di samping dia lantas menginterupsi sesi wawancara itu.

"Man of the Match - Harry Kane," kata Mourinho yang direspons Son dengan cengiran.

Entah Mourinho serius atau bercanda, hal yang jelas adalah Son Heung-min tampak santai menanggapi tingkah bosnya itu.

"Ya, aku akan bilang begitu juga," kata penyerang berusia 27 tahun itu dilansir TalkSPORT. "Aku akan bilang Harry adalah man of the match-nya karena dia mencetak satu gol dan memberikan empat assist."

"Dengan Harry kami sudah bekerja sama sangat lama, ini adalah musim keenam. Kami sudah tahu sama tahu, kami ingin memiliki hubungan yang baik di atas lapangan bahkan di luar lapangan."

"Kupikir kami bekerja sangat, sangat keras untuk memiliki hubungan yang lebih baik, bahkan lebih baik daripada sekarang. Jadi sudah jelas kalau itu memang tidak sempurna, tapi kami akan memiliki hubungan yang sempurna," imbuh Son Heung-min mengenai kerja samanya dengan Harry Kane.


Sumber :

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5181530/mourinho-nyerobot-wawancara-son-sebut-harry-kane-man-of-the-match?

Related Posts